Dalam setahun terdepat empat kali perjamuan kudus, yaitu pada awal tahun, pada bulan April (Jumat Agung), bulan Juli, dan bulan Oktober (perjamuan Oikumene)," terangnya. Sementara itu, Kepala Lapas Ambon, Saiful Sahri, mengatakan ibadah Minggu merupakan salah satu program pembinaan kepribadian bagi narapidana Kristen yang tentunya
PerjamuanKudus, memperingati Jumat Agung, wafatnya Jesus Christus #gpdi #pemulihanfamily #pemudagenp
HariJumat Agung dan Perjamuan Kudus ini. J Terpujilah Tuhan Yesus Kristus, yang telah mati untuk kami orang-orang berdosa. Menyanyi: DSL No. 222 : 1 DI JOLJUTA, DI JOLJUTA Di Joljuta, di Joljuta tergantung Tuhan Yesus Supaya dilepaskanNya kami ini dari dosa Refr. Kematian ditanggungNya Supaya kami luputlah Di Joljuta, di Joljuta
KamisPutih merupakan rangkaian dari Trihari Suci yakni Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci. Dalam perayaan liturgi Kamis Putih umat diajak mengenang Yesus Kristus yang memberikan diri-Nya bagi
TATAIBADAH HARI JUMAT AGUNG DAN PERJAMUAN KUDUS ===== Jumat, 10 April - [PDF Document] Teks Lagu Koor Paskah Katolik Pdf Sakramen Perjamuan Kudus - . Doa Bapa Kami G. Salam Damai (berdiri) Pdt. : Tuhan telah mengampuni dan mempersatukan kita. Oleh karena itu marilah kita hidup dalam - [PDF Document]
Kalaugereja kita tetap ada Perjamuan Kudus pada kebaktian Jumat Agung. Ibadah sudah di rumah masing-masing jemaat dan mereka mengikuti dengan online. Bahan Perjamuan Kudus disiapkan di rumah masing-masing dan diikuti dengan tuntunan dari Gembala atau Pendeta melalui online. Lalu, Pdt TB Simanjuntak - Pendeta Gereja Pentakosta Indonesia (GPI
Karenaitu, Jumat Agung umumnya diperingati dengan berdoa dan berpuasa. Tradisi gereja untuk berdoa dan berpuasa dilakukan empat puluh hari sebelum hari Jumat Agung. Gereja pasti memperingati Jumat Agung dengan melakukan sakramen perjamuan kudus seperti yang disampaikan Tuhan Yesus melalui rasulnya Paulus pada ayat di atas. Jumat Agung adalah
RitualPerjamuan Malam setelah ini pada setiap misa atau kebaktian diperingati sebagai perayaan Ekaristi atau Perjamuan Kudus. Pada misa malam ini, pastur juga mencuci kaki umat sebagai peringatan Yesus yang mencuci kaki para muridnya dalam perjamuan terakhir, pelayanan Yesus di dunia sebelum kematian-Nya.
batamposid-Jumat Agung, hari penyaliban dan kematian Yesus Kristus diperingati seluruh umat Kristen di dunia termasuk jemaat Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) jemaat Zebulon Batam, Jumat (2/4/2020). Ratusan jemaat berbondong-bondong ke gereja yang terletak di Tiban V Sekupang Batam untuk menggelar ibadah Jumat Agung sekaligus melaksanakan ritual perjamuan kudus khusus untuk
ManadoGubernur Propinsi Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey SE bersama istri terkasih Ny Ir Rita Maya Tamuntuan memperingati Jumat Agung dengan beribadah di GMIM Bukit Moria Kolongan, Minahasa Utara, Jumat (15/04/2022) hari ini. Gubernur Olly dan Ibu Rita pun tampak khusyuk dalam ritual peribadatan, hingga ikut dalam Perjamuan Kudus.
6C88oio. Sumber Dokumentasi GKI Manyar Beberapa hari yang lalu seorang anggota jemaat mengirimkan pesan via WhatsApp kepada saya kira-kira demikian “Bu Pendeta, tolong tanya bagaimana prosedur untuk mengikuti Perjamuan Kudus melalui live-streaming? Bolehkah kami sediakan roti dan anggur sendiri di rumah, atau jika tidak, di mana kami bisa mendapatkan roti dan anggur tersebut?” Bagi saya, pertanyaan tersebut menyiratkan kerinduan akan tanda cinta Tuhan melalui Perjamuan Kudus. Sampai saat ini sudah tiga kali kita merayakan hari Minggu dengan ibadah di rumah dalam ibadah secara daring/online. Mungkin Anda bertanya, “Jika demikian, mengapa kita tidak merayakan Perjamuan Kudus secara online saja? Tidakkah Jumat Agung akan kehilangan makna, tanpa Perjamuan Kudus?” Wajar jika timbul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sehari usai melayankan ibadah secara daring pertama kali pada Minggu, 22 Maret 2020, sejujurnya saya mulai memikirkan kemungkinan umat merayakan Perjamuan Kudus pada Jumat Agung di rumah masing-masing, mengingat pandemi Covid-19 di Indonesia semakin hari semakin memprihatinkan. Saya berkomunikasi dengan Pdt Handi Hadiwitanto, Ketua Umum BPMS GKI, karena hal ini pasti membutuhkan kajian bersama di dalam kesatuan tubuh GKI. Tidak lama kemudian, kami para pimpinan GKI berdiskusi dalam grup WhatsApp yang dibentuk pada hari itu juga untuk membicarakan topik ini, serta perihal ibadah selama Minggu Palmarum hingga Paskah. Ada tiga opsi yang muncul. Opsi pertama, tidak melaksanakan perayaan Perjamuan Kudus pada Jumat Agung. Opsi kedua, merayakan Perjamuan Kudus di dalam kebaktian Jumat Agung yang dilayani secara online. Opsi ketiga, Perjamuan Kudus tetap dilaksanakan oleh pelayan liturgi, tetapi umat hanya melihatnya dari rumah sambil meyakini bahwa mereka juga sudah menerima Perjamuan Kudus secara spiritual. Sumber Dokumentasi GKI Manyar Mengapa akhirnya GKI memilih opsi yang pertama, yaitu menunda perayaan Perjamuan Kudus alias tidak merayakan Perjamuan Kudus pada Jumat Agung? Secara tradisi liturgi, perayaan Perjamuan Kudus di GKI sebenarnya tidak terkait erat dengan tahun gerejawi. Perjamuan Kudus tidak diadakan setiap hari Minggu. Dan juga tidak diadakan pada hari raya gerejawi seperti Natal, Pentakosta, atau Kenaikan Kristus. Perayaan Perjamuan Kudus yang terkait dengan tahun liturgi hanyalah saat Jumat Agung. Inipun karena kita mewarisi tradisi Gereja Belanda. Secara oikumenis, sebenarnya perayaan Perjamuan Kudus diadakan saat Paskah. Namun pada kenyataannya, saat ini sebagian jemaat GKI merayakan Perjamuan Kudus pada kebaktian Jumat Agung, sebagian lagi pada kebaktian Paskah. Kapan pelaksanaan Perjamuan Kudus tidaklah menjadi mutlak. Dengan demikian, tidak merayakan Perjamuan Kudus saat Jumat Agung tidaklah menjadi masalah. Lantas apakah Jumat Agung tidak akan kehilangan makna, jika tidak ada Perjamuan Kudus? Pasti tidak. Kita ingat bahwa Sakramen Perjamuan Kudus merupakan tanda anugerah Allah. Sebagaimana halnya tanda atau simbol, ia tidak menggantikan apa yang hendak ditandai atau disimbolkan. Sebagai contoh, cincin yang disematkan oleh seorang mempelai sebagai tanda cinta, tak akan pernah bisa menggantikan cinta itu sendiri. Apa jadinya, jika suatu saat cincin itu hilang atau harus dilepaskan dari jarinya, karena alasan tertentu? Apakah ia akan otomatis kehilangan cintanya? Pasti tidak. Karena cinta tak tergantikan oleh cincin. Cinta lebih bernilai daripada cincin. Demikian pula cinta Kristus. Jika demikian, apakah Perjamuan Kudus masih berharga untuk kita rayakan, jika ia hanyalah tanda? Pasti. Semakin kita menghayati cinta Kristus, akan membuat kita semakin menghargai tanda cinta-Nya, yaitu Perjamuan Kudus itu sendiri. Perjamuan Kudus membawa kita pada peringatan akan karya kasih Kristus anamnesis, bahasa Latin, artinya mengenang. Perjamuan Kudus juga membawa kita pada persekutuan, baik dengan Allah, maupun dengan sesama. Itulah sebabnya kita senantiasa diingatkan untuk memeriksa diri dan bertanya, “Apakah kita sudah hidup dalam damai dengan Allah dan sesama?” Di sini mulai bisa dilihat kesulitan teologis, jika Perjamuan Kudus dilaksanakan di rumah, atau di tempat kost kita masing-masing, baik seorang diri ataupun bersama keluarga, meskipun dalam ibadah yang dilayankan secara online atau streaming, bukan? Ya, Perjamuan Kudus sangat menekankan aspek komunal disebut sebagai komuni, communion artinya kebersamaan, di mana umat makan bersama di dalam persekutuan umat. Itulah sebabnya, jika ada anggota jemaat yang sakit, pendeta dan penatua akan tetap melayankan Perjamuan Kudus di rumah atau di rumah sakit, karena anggota jemaat tersebut tetap merupakan bagian dari persekutuan umat. Saya tak bisa membayangkan bagaimana jika Perjamuan Kudus kita rayakan saat ini, sementara ada saudara kita yang harus berada di ruang isolasi atau para tenaga kesehatan yang harus menjalani karantina mandiri usai berjuang di garda depan bagi kesembuhan pasien Covid-19. Perjamuan Kudus mengingatkan kita untuk berbelarasa dengan saudara-saudara kita, tanpa batas. Sumber Dokumentasi GKI Manyar GKI memilih untuk mengutamakan keterlibatan umat, daripada melaksanakan Perjamuan Kudus di tengah situasi social distancing dan physical distancing saat ini. Itulah sebabnya GKI tidak memilih opsi ketiga, di mana saat Perjamuan Kudus ditayangkan, umat hanya melihat sembari meyakini bahwa mereka juga sudah menerima Perjamuan Kudus secara spiritual. Ketika kita bersama-sama mengecap roti dan anggur, kita sedang menghayati tanda kehadiran Kristus setiap hari di dalam hidup kita, yang mewujud dalam kebutuhan yang paling pokok dalam hidup kita yaitu makanan dan minuman. Dia hadir di sini, saat ini! Dia, Kristus, yang mengajar kita untuk mempercayai Allah sebagai Bapa yang memelihara hidup kita setiap hari, sebagaimana Doa Bapa Kami yang juga kita ucapkan dalam perayaan Perjamuan Kudus ini. Doa dan harapan kita saat ini adalah kita dapat merayakan Perjamuan Kudus bersama saudara-saudara kita di seluruh GKI, mulai dari Batam hingga Denpasar-Bali. Kapan itu? Akan tiba saatnya! Karena bersama-sama kita pasti bisa melewati badai Covid-19 ini. Bukankah Perjamuan Kudus membawa kita selalu dalam pengharapan, keyakinan iman, belarasa sekaligus ungkapan syukur? LM Baca juga
- Jumat Agung merupakan salah satu dari tiga hari suci sebelum Minggu Paskah. Hari itu dirayakan oleh umat Kristiani menjelang Paskah, sekaligus menjadi peringatan penyaliban dan wafatnya Yesus Kristus di Golgota. Lantas, apa makna dan pesan Paskah PGI?Melansir laman pada Jumat Agung, umat Kristiani memperingati kematian Yesus di atas kayu salib. Lebih dari itu, Jumat Agung menjadi salah satu hari terpenting umat Kristen dan dianggap sebagai puncak pelayanan Yesus di kematian Yesus sendiri dihitung tiga hari sebelum hari Sabat, sehingga menurut kalender Kristen, hari tersebut jatuh pada hari Jumat, sedangkan pada kalender Yahudi jatuh pada penyaliban Yesus tercantum di dalam Alkitab dan disebut dalam keempat Injil yang dimulai dengan kisah Perjamuan Kudus, pengkhianatan Yudas Iskariot, Yesus berdoa di taman Getsemani, penangkapan Yesus, penyangkalan Petrus terhadap Yesus sebanyak tiga kali, Yesus diadili Mahkamah Agama, serta Yesus dihadapkan kepada Pontius Pilatus dan itu, cerita di dalam Alkitab dilanjutkan dengan kisah kebangkitan Yesus, penampakan Yesus kepada murid-muridnya dan orang banyak, kemudian kenaikan Yesus ke garis besar, Jumat Agung memiliki makna yang penting dalam sejarah umat Kristen. Hal tersebut berkaitan dengan momen penyaliban dan kebangkitan Yesus yang menjadi titik awal dari kehidupan seluruh Indonesia, perayaan Jumat Agung kerap disebut sebagai hari Wafat Isa Al-Masih, namun memiliki tanggal yang berbeda-beda tiap tahunnya, mengikuti hari Paskah. Di tahun 2023, Jumat Agung akan dirayakan pada Jumat, 7 April dengan perayaan Jumat Agung, terutama bagi umat Kristen Katolik terdapat Pekan Suci umat Kristen yang terdiri dari lima bagian, yakni di antaranya1. Minggu Palma Palem, saat Yesus masuk kota Yerusalem, disambut dan dielu-elukan sebagai seorang Kamis Putih, saat Yesus mengadakan Perjamuan Malam terakhir bersama para muridNya3. Jumat Agung, saat Yesus diadili dan dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus, disalibkan, wafat, dan Sabtu Suci, saat Yesus turun ke tempat penantian, ke dunia orang mati, untuk mengabarkan Hari Minggu Paskah, saat Yesus bangkit kembali dari antara orang pelengkap, berikut rincian tema Jumat Agung lengkap dengan pesan paskah Khotbah Jumat Agung 7 April 2023 Melansir berikut rincian tema dan bacaan yang dibacakan saat khotbah Jumat Agung 7 April yang Rela BerkorbanJumat Agung Perjamuan Kudus Masa Paskah Stola MerahBacaan 1 Yesaya 52 13 – 53 12Bacaan 2 Ibrani 10 16 – 25Bacaan 3 Yohanes 18 1 – 19 42Tema Liturgis GKJW Meneladani Solidaritas Yesus Melalui Kerelaan BerkorbanTema Khotbah Kasih Yang Rela BerkorbanDi samping itu, melansir tema khotbah Jumat Agung yang kedua yakni “Kematian yang Membawa Kehidupan” 1 Petrus 218 – 25.Rangkaian Ibadah Jumat Agung dan Paskah Kamis, 06 April, Pkl. - Refleksi dan Doa Jumat, 07 April, Pkl - Doa Berantai di rumah masing-masing Jumat, 07 April, Pkl. - Kebaktian Jumat Agung, Baptisan/Sidi dan Perjamuan Kudus Minggu, 09 April, Pkl. dan - KKR Paskah Puasa akan diadakan pada hari Jumat, 07 April 2023 mulai bangun tidur dan diakhiri dengan mengikuti Perjamuan Kudus di gereja Jemaat dapat mengisi Lembar Pokok Doa dan mengumpulkannya secara langsung atau melalui WA kepada Sdri. Melisa Febrianti serta mengisi Jadwal Doa Berantai di Majalah Dinding paling lambat hari Jumat 31 Maret 2023.Pesan Paskah PGI 2023“IA MENDAHULUI KAMU KE GALILEA; JANGAN TAKUT!”Bdk. Mat 28 7, 10Saudara-saudari seiman di dalam Kristus,Tanpa terasa kita memasuki masa Paskah. Paskah tahun ini merupakan yang perdana setelah masa pandemi global yang relatif telah berakhir. Kita patut bersyukur kepada Tuhan Allah yang oleh karena kemurahan-Nya telah menolong kita melewati masa mencekam tersebut. Kita juga mengapresiasi kerja keras semua pihak, baik pemerintah, pekerja medis dan paramedis, relawan, organisasi-organisasi non pemerintah, maupun warga masyarakat. Kita teringat bahwa pesan Paskah 2022 lalu, yang mengambil tema “Tak Terpisahkan dari Kasih Allah” Rm. 838-39, sungguh sudah kita rasakan sepanjang tahun lalu hingga sekarang. Tuhan bersama kita melalui masa-masa sulit tersebut. Kasih Kristus adalah sebuah kenyataan yang amat Paskah tahun ini, PGI mengambil nas dari Matius 287, 10, karena kita menyadari bahwa kita belum sungguh-sungguh terlepas dari banyak masalah krusial. Setelah berlalunya pandemi Covid-19, kita menghadapi ketidakpastian ekonomi dan politik akibat perang Rusia-Ukraina yang diperkirakan memicu inflasi dan krisis ekonomi yang sudah terjadi di beberapa negara dan akan menghantam lebih banyak negara, gempa dahsyat di Turki, dan mulai memanasnya suhu politik di Tanah Air menjelang Pilpres dan Pilkada serempak pada 2024 yang berpotensi memunculkan benturan bermotif di atas berbicara mengenai kehadiran Kristus yang mendahului kita semua. Kristus yang tadinya mati dan meninggalkan para murid, kini bangkit, hadir serta bersama para murid dengan cara mendahului mereka ke Galilea. Kembali ke Galilea yang tidak dapat membanggakan simbol-simbol sesakral Bait Suci, daerah yang dihuni bersama Goyim, bangsa-bangsa yang tak bersunat! Orientasi baru setelah kebangkitan Kristus ini menegaskan ulang misi-Nya yang terarah kepada “yang lain”, seperti yang ditunjukkan penulis Injil Matius sejak awal. Kita diingatkan bahwa di antara nenek moyang Yesus terdapat perempuan Moab Mat. 15. Saat Ia lahir, orang-orang asing yang dikenal sebagai orang Majus ikut menyambut-Nya Mat. 21-12. Setelah Ia bangkit, ruang untuk Kabar Baik itu kembali terarah kepada “yang lain”, kepada segala suku dan bangsa Mat. 2819.Kristus yang bangkit memberi sinyal baru mulainya gerakan baru dengan harapan dan tatapan baru. Benar, Ia pernah menjadi korban ketidakadilan di tangan bangsa-Nya sendiri, di kota yang diyakini sebagai kota tersuci di bumi. Namun, pengalaman tragis itu tak dapat melumpuhkan daya juang yang diinspirasi oleh kebangkitan-Nya. Di Galilea, tempat yang jauh dari titik tersuci dalam keyakinan Yahudi, Ia meyakinkan para murid bahwa segala kuasa di surga dan di bumi telah diberikan kepada-Nya Mat. 2818. Kekuatan baru inilah yang memberdayakan para murid dan gereja di sepanjang zaman itu untuk mewartakan dan mewujudkan Kabar Baik bagi segala bangsa!Kristus yang bangkit mendahului kita ke Galilea untuk mengajak kita melihat ulang hidup dan misi gereja dalam terang kebangkitan-Nya. Tragedi politis seperti yang dialami-Nya, bencana kemanusiaan dan alam niscaya berulang dari zaman ke zaman. Namun, sekali lagi, kita diajak untuk kembali ke “Galilea” yang mengingatkan kita pada visi awal yang menggerakkan gereja untuk bersaksi dan menghadirkan Kabar Baik-Nya dalam berbagai situasi yang terjadi, entah itu bayang-bayang resesi ekonomi, memanasnya suhu politik di tanah air, atau bencana-bencana yang melanda silih karena itu, saudara-saudari seiman di dalam Kristus, di masa Paskah 2023 ini, izinkanlah Kristus hadir dan mendahului kita dengan menunjukkan jalan melalui kebangkitan sesudah kematian. Yesus telah memberikan panduan yang jelas bagi kita untuk menemukan orientasi baru, menjadi gereja dan pribadi-pribadi yang terus berupaya menguak ruang bagi “yang lain”, berjuang bersama “yang lain”. Kita tak perlu takut karena Dia Yang Bangkit senantiasa hadir dan mendahului kita menuju ”Galilea”. Seperti kepada para murid-Nya, kita diajak untuk “menyusul” Kristus dengan meyakini kuasa kebangkitan-Nya. Kita akan melihat Kristus yang bangkit di sana! Kristus yang hidup dan berkuasa menyertai kita Paskah!Teriring salam dan doa kami, Majelis Pekerja Harian PGIPdt. Gomar GultomKetua Umum Pdt. Jacklevyn F. ManuputtySekretaris juga Apa Arti Paskah dalam Perjanjian Baru, Makna, dan Penjelasannya 30 Ucapan Selamat Paskah 2023 yang Cocok Dibagikan ke Sosmed 20 Daftar Ucapan Paskah 2023 yang Menyentuh dan Singkat - Sosial Budaya Kontributor Imanudin AbdurohmanPenulis Imanudin AbdurohmanEditor Alexander Haryanto